Kamis, 29 Mei 2014

Amalgam dan Alloy

AMALGAM


Amalgam adalah jenis logam campur yang khusus mengandung merkuri sebagai salah satu konstituennya. Karena merkuri bersifat cair dalam suhu kamar, merkuri dapat dicampur dengan logam lain yang padat. Proses amalgamasi modern dimulai di klinik ketika tetesan merkuri dikeluarkan dari sebuah ruang tertutup dalam kapsul, ke dalam ruang lain yang mengandung amalgam, kedua komponen tersebut diaduk bersama dengan alat amalgamator . Proses amalgamasi berlanjut sementara segmen-segmen massa plastis terkondensasi di bawah tekanan yang kuat terhadap dinding gigi-gigi yang sudah dipreparasi, atau jika ada, terhadap pita matriks. Reaksi berlanjut selama proses manipulasi di dalam mulut berkurang dalam waktu beberapa menit ketika amalgam gigi mulai meningkat kekuatan dan kekerasannya. Walaupun reaksi dapat berlangsung beberapa hari, amalgam gigi sudah cukup kuat untuk menerima tekanan gigi yang sedang dalam waktu beberapa jam saja. (Anusavice,2004).
Dental amalgam merupakan bahan tumpatan yang sering digunakan di kedokteran gigi. Pertama diperkenalkan di Perancis pada awal 1800-an, berisi campuran air raksa dengan setidaknya satu logam lainnya. Amalgam telah menjadi metode restoratif pilihan selama bertahun-tahun karena biaya rendah, kemudahan aplikasi, kekuatan, ketahanan, dan efek bakteriostatik. Tetapi idealnya tumpatan yang kita pakai jangan menggunakan amalgam lagi. Hal ini dihubungkan dengan insiden tingkat merkuri yang ada di dalam darah kita, seperti kita ketahui salah satu komponen dari tumpat amalgam dalam bahan ini menggunakan campuran dengan bahan merkuri (Anusavice,2004).
Dental amalgam adalah bahan tambalan yang paling banyak digunakan untuk gigi posterior . air raksa yang dicampur yang dengan puder alloy untuk mendapatkan bahan eplastis yang kemudian dimasukkan kedalam kavitet preparasi. Amalgam yang telah set atau mengeras lebih kuat dari semua jenissemen ggi yang ada serta semua bahan tambalan gigi anterior. alloy yang dipakai bersama dengan mercury untuk keperluan kedokteran gigi diebut dental amalgamalloy. Sebenarnya tidak benar sebab bahan tersebut bukanlah alloy amalgam tetapialloy dari mana dapat dihasilkan suatu amalgam ( Combe,1992).

v  Komposisi (Anusavice,2004) :
Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam, di mana komponen utamanya:
-  liquid yaitu logam merkuri
- bubuk  yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak,timah, dan tembaga.

v  2 tipe amalgam (Anusavice,2004) :
1.              Konvensional
Kandungan konstitusi dasar :
o    Silver 67-74%
o   Tin 25-27%
o    Kuprum 0-6%
o   Zinc 0-2%
2.      Kaya akan kuprum
o   Silver 69%
o    Tin 17%
o    Kuprum  13%
o   Zinc 4%


v  Manipulasi Amalgam (Combe,1992) :
a.       Perbandingan alloy/mercury
ü  Menggunakan perbandingan alloy dan mercury 5:7 atau 5:8.Kelebihan mercury mempermudah triturasi dan dapat diperoleh hasilcampuran yang plastis. Sbelum bahan dimasukkan kdalam kavitet,kelebihan mercury diambil dengan cara memerasnya dlam kain kassa

ü  Minimal mercury techniques ( eames techniques ), dimana mercury dan alloy ditimbang dalam jumlah yang sama, tidak perlu dilakukan pemerasan mercury sebelum dilakukan kondensasi. Metode pencampuran secara mekaniss. 
b.      Triturasi.
ü  Pencampura manual dengan menggunakan mortar dan pastel.ii.
ü  Pencampuran secara mekanis
c.       Kondensasi
Kondensasi adalah proses memasukkan bahan restorasi amalgam kedalamkapitas. Bahan hendaknya dikondenasi segera mungkin setelah pencampuran.
d.      Trimming dan carving
Bila kavitas diisi terlalu banyak maka bagis atas yang kaya akan mercury dapat dibuat dan tambalan dibentuk sesuai dengananatomisnya.amalgam yang diperbuat dari serbuk alloy yang kasar lebihsukar mengukirnya karena kepingan alloy yang agak besar dapat tertarik oleh instrument dari permukaan. Apabila dikehendaki pengukiran yangmudah, dapat dipergunakan alloy spheris
e.        Pemolesan
Amalgam konvensional baru dapat dipoles palng cepat 24 jam setelah penambalan, yaitu setelah tambalan cukup kuat. Amalgam yang diperbuatdari alloy kaya kuprum lebih cepat mendapatkan kekuatannya, disebutkan bahwa bahan ini dipoles tidak lama setelah penambalan
v Syarat Amalgam yang Baik (Combe, 1992) :
ü  .Biokompatibel terhadap rongga mulut ( tidak mengiritasi, tidak toksik, tidak allergen, stabil dalam suhu rongga mulut, dan lain-lain) 
ü  Mudah dimanipulasi
ü  Tahan lama ( mampu bertahan lama dalam lingkungan rongga mulut)
ü  Mempunyai tensile dan compressive strength yang cukup kuatterutama untuk gigi-gigi yang memiliki beban kunyah yang besar 

v Kelebihan dan Kekurangan Amalgam (Combe,1992) :

Kelebihan
ü  Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan dengan bahan tambal lain dalammelawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahandalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebihdari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur. 
ü  Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akan mengalami auskarena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksiseperti gaya kunyah dan cairan mulut.
ü  Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudahdan tidak terlalu ‘technique sensitive´ bila dibandingkan denganresin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satutahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.
ü  Biayanya relatif lebih rendah dan dapat disimpan lebih lama jikadibandingkan dengan bahan restorasi lainnya.

Kekurangan
ü  Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontrasdengan warna gigi dan juga mudah mengalami perubahanwarna (tarnish) sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigidepan atau di mana pertimbangan estetis sangat diutamakan

ü  Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang berbatasan langsung dengan gigi dapatmenyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman.
ü  Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergidengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam.Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadaprangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebuttidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasiendapat beradaptasi.
ü  Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan.Pada negara-negara tertentu ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.
ü  Adanya korosi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan porositas, penurunan integral marginal, berkurangnya kekuatan, dan pelepasan produk-produk metal dalam lingkungan rongga mulut. Galvanic korosi jiga bisa dapatterjadi yaitu korosi yang terjadi apabila amalgam berkontak dengan bahan restorasi lainnya, misalnya emas, amalgamkonvensional, alloy prostodonti, dan lainnya

ALLOY

Alloy adalah suatu bahan yang diproses dengan cara mencampur beberapa jenis logam untuk menjadi bahan baru melalui proses peleburan pada suhu tinggi. Tujuannya adalah untuk mencari sifat bahan baru yang memiliki sifat lebih unggul dari pada sifat unsur logam murninya. Alloy dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutannya,yang homogen (terdiri dari satu fase), dan heterogen (terdiri dari dua atau lebih fase). Perbedaan dari fase tunggal dan fase multi juga dapat membedakan kekuatan korositas.

Sistem Biner Alloy
Ketika dua logam cair dicampur, mereka biasanya membentuk larutan. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen sempurna. Pada pendinginan larutan seperti itu, satu dari tiga hal yang mungkin terjadi:
a)      Larutan padat dapat terbentuk,
b)      Kedua logam mungkin sama sekali tidak larut dalam keadaan padat, meskipun hal ini jarang terjadi,
c)      Mungkin ada kelarutan padat parsial. Selain itu,atau alternatif senyawa intermetalik mungkin terbentuk.
Jenis Larutan Padatan
Larutan padat substitusional : atom solute menggantikan atom solvent dalam struktur kisi;
Syarat :
1.      struktur kristal harus sama;
2.      diameter atom mendekati sama (perbedaan maksimum 15 %);
3.      afinitas kimianya harus kecil.

·         Salah satu contoh alloy
-       Kuningan :
·         Unsur utama : tembaga (Cu)
·         Unsur pemadu : seng (Zn)
·         Unsur pemadu : tembaga (Cu) , magnesium (Mg), mangan (Mn)
Sifat Kuningan
Sama dengan tanpa alloy, tetapi dengan tingkat yang berbeda :
·         Daya hantar listrik dan panas menurun
·         sulit ditempa, tetapi kekuatan dan
·         Kekerasannya lebih baik,


·         Ketahanan terhadap korosi menurun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar