Catatan ini menjadi pengingat untuk diri Saya sendiri supaya membiasakan Tabayyun sebelum berprasangka
"Dan mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu. Mereka tak lain hanyalah mengikuti dugaan, dan sesungguhnya dugaan itu tidak berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran" (Q.S. An-Najm:28).
Kita tak akan mampu membendung pembicaraan orang lain terhadap kita, baik itu pembicaraan yang benar atau mungkin hanya prasangka yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Ketika seseorang mendengarkan suatu berita, orang tersebut cenderung untuk berprasangka, apalagi kalau beritanya adalah hal yang buruk. Jika beritanya benar, namanya Ghibah, jika salah namanya fitnah. Nauzubillah mindzalik. Alangkah baiknya, ketika kita mendengarkan suatu berita jangan langsung mengambil kesimpulan atas prasangka-prasangka kita.Tidak semua berita harus kita dengar dan kita baca, khususnya berita yang membahas aib dan membahayakan pikiran. Tidak terburu-buru dalam menanggapi berita, akan tetapi diperlukan tabayyun dan pelan-pelan dalam menelusurinya.
Rosululloh sallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“التاني من الله والعجلّة من الشيطان”
“Pelan-pelan itu dari Alloh, sedangkan terburu-buru itu dari setan.” (Musnad Abu Ya’la: 7/247, dishohihkan oleh al-Albani: 4/404)
Syaikh Sholih Fauzan hafidzahullah berkata: ”Hendaknya kita pelan-pelan dalam menanggapi suatu perkataan, tidak terburu-buru, tidak tergesa-gesa menghukumi orang, hendaknya tabayyun. Sebagaimana firman Alloh ‘Azza wa Jalla dalam QS. al-Hujurot[49]: 6 dan QS. an-Nisa[4]: 94.” (al-Muntaqo min Fatawa al-Fauzan: 3/25)
Rosululloh sallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ايّاكم والظنّ فانّ الظنّ اكذب الحديث
“Jauhilah dirimu dari persangkaan, maka sesungguhnya persangkaan itu sedusta-dustanya perkataan.” (HR. Al-Bukhori: 5144)
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q.S. Al-Hujurat: 6)
Oleh karena itu sangat diperlukannya Tabayyun/konfirmasi. Sebaiknya sebagai seorang muslim, kita harus selalu berpikir yang positif dan tidak terbawa dengan berita yang kita dengar. Jika berita/ masalahnya sangat penting dan kita berniat agar berita tersebut tidak menyebar terlalu jauh, sebaiknya kita mengkonfirmasi langsung ke yang bersangkutan. Ya tentu saja dengan memperhatikan penyampaian ke yang bersangkutan. Khawatirnya menyinggung perasaan beliau.
Wallahu A'lam Bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar