Distilasi merupakan salah satu teknik utama untuk memurnikan cairan yang mudah menguap (volatil). Teknik ini yaitu pemanasan suatu bahan hingga menguap, kemudian uap didinginkan kembali menjadi cairan disebut distilat (Horwood et al, 2000).
Distilasi uap terdiri dari campuran air dan senyawa yang tidak larut atau sedikit larut dalam air. Keuntungan dari distilasi uap adalah campuran dapat didistilasi pada temperatur dibawah titik didihnya. Biasanya distilasi ini digunakan untuk campuran dimana salah satu komponennya memiliki tekanan yang cukup besar pada temperatur 100o C, sedangkan tekanan uap komponen lain dapat diabaikan karena sangat kecil (Willcox & Willcox, 1995).
Distilasi uap pada umumnya digunakan untuk memurnikan senyawa organik yang volatil, tidak tercampur dengan air, mempunyai tekanan uap yang tinggi pada 100o C dan mengandung pengotor-pengotor yang non volatil. Adapun zat yang digunakan pada distilasi uap harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Sukardjo, 1999) :
1. Tidak tercampur dengan H2O, tetapi dapat terbawa oleh uap H2O
2. Selama distilasi zat tidak terdekomposisi atau terurai
3. Memiliki massa molekul yang besar
4. Pada suhu sekitar titik didih campuran memiliki tekanan uap yang cukup besar
Hukum fase Gibs, J. Willard Gibs pada tahun 1876 mendapatkan hubungan antara jumlah derajat kebebasan (F), jumlah komponen (C) dan jumlah fase (P) dengan persamaan:
F = C – P + 2
Derajat kebebasan merupakan jumlah terkecil variabel bebas (temperatur, tekanan, atau konsentrasi) (Willcox & Willcox, 1995).
Distilat murni ditampung pada saat termometer suhu dalam telah konstan. Sebab pada saat temperatur konstan terjadi kesetimbangan antara fase cair dan fase gas. Menurut aturan fase Gibs kesetimbangan terjadi apabila derajat kebebasan (F) sama dengan nol. Komponen yang ada pada sistem ada dua yaitu air dan sampel, sedangkan fase ada tiga yaitu cair (air), cair (sampel), dan uap (uap air dan sampel). Karena tekanannya konstan maka variabel yang mempengaruhi hanya satu, sehingga persamaan untuk derajat kebebasannya yaitu:
F = C – P + 1
F = 2 – 3 + 1 = 0
(Yustiani, 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar