Ekstraksi
adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan
bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari
komponen-komponen dalam campuran (Bernasconi, 1995).
Ekstraksi
dapat digunakan untuk memisahkan lebih dari dua komponen, dan dalam beberapa
penerapan tertentu, digunakan campuran pelarut, bukan satu pelarut saja (Mc
Cabe, et al., 1999).
Ekstraksi
cairan merupakan metode pemisahan yang paling baik dan populer, karena
pemisahan ini dapat dilakukan dalam tingkat makro/mikro. Prinsip metode ini
didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua
pelarut yang tidak saling bercampur (Khopkar, 1990).
Ekstraksi cairan-cairan merupakan suatu teknik dalam
suatu larutan (biasanya dalam air) dibuat bersentuhan dengan suatu pelarut
kedua (biasanya organik), yang ada dasarnya tidak saling bercampur dan
menimbulkan perpindahan satu atau lebih zat terlarut (solut) ke dalam pelarut
kedua itu. Pemisahan itu dapat dilakukan dengan mengocok-ngocok larutan dalam
sebuah sebuah corong pemisah selama beberapa menit. Teknik ini dapat diterapkan
untuk bahan-bahan tingkat runutan ataupun yang dalam jumlah banyak (Shevla, 1985).
Metode pemisahan
pada ekstraksi diantaranya (Khopkar, 1990):
1.Ekstraksi
bertahap: cara yang paling sederhana, mencampurkan pelarut pengekstraksinya
yang tidak bercampur dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan.
2.Ekstraksi
kontinyu: perbandingan distribusi relatif kecil sehingga untuk pemisahan yang
kuantitatif diperlukan beberapa tahap distribusi.
3.Ekstraksi Counter Current: fase cair pengekstraksi dialirkan dengan arah yang berlawanan
dengan larutan yang mengandung zat yang akan diekstraksikan. Biasanya digunakan
untuk pemisahan zat, pemurnian ataupun isolasi.
Mekanisme ekstraksi dengan proses distribusi dari
zat yang terekstraksi ke fase organik, tergantung pada bermacam faktor, antara
lain: kebasaan ligan, faktor stereokimia dan adanya garampada sistem ekstraksi.
Kelarutan kompleks logam selainditetapkan oleh perbandingan koefisien
distribusinya jugaditentukan oleh perubahan aktivitas zat terlarut pada
masing-masing fase (Khopkar, 1990).
Ekstraksi
cair selalu terdiri atas dua tahap, yaitu percampuran secara intensif bahan
ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan kedua fase cair itu sesempurna mungkin.
Pada saat pencampuran terjadi pemindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan pelarut yang pertama (media pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media ekstraksi). Sebagai syarat, ekstraksi ini, bahan ekstraksi dan pelarut tidak saling melarut. Agar terjadi perpindahan massa yang baik, haruslah diusahakan agar terjadi bidang kontak yang seluas mungkin diantara kedua cairan tersebut. Untuk itu salah satu cairan didistribusikan menjadi tetes-tetes kecil (dengan bantuan perkakas pengaduk) (Bernasconi, 1995).
Pada saat pencampuran terjadi pemindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan pelarut yang pertama (media pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media ekstraksi). Sebagai syarat, ekstraksi ini, bahan ekstraksi dan pelarut tidak saling melarut. Agar terjadi perpindahan massa yang baik, haruslah diusahakan agar terjadi bidang kontak yang seluas mungkin diantara kedua cairan tersebut. Untuk itu salah satu cairan didistribusikan menjadi tetes-tetes kecil (dengan bantuan perkakas pengaduk) (Bernasconi, 1995).
Pada
ektraksi berlaku Hukum Distribusi Nernst, yaitu jika suatu zat terlarut
ditambahkan ke dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur, maka zat tersebut
akan terdistribusi sedemikian rupa, sehingga saat kesetimbangan perbandingan
konsentrasi di kedua pelarut adalah tetap pada suhu yang tetap (Khopkar, 1990)
Kd = C1/C2
C1 : Konsentrasi zat dalam fase organik
C2 : Konsentrasi zat dalam fase
air air
Daftar Pustaka
Bernasconi, G. 1995. Teknologi Kimia.
PT. Pradaya Paramita. Jakarta.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta.
McCabe, W.L. Smith, J.C. Hariot, Peter. 1999. Operasi Teknik Kimia. Diterjemahkan
oleh Jasjfi, E. Erlangga. Jakarta
Shevla. 1985. Analisis
Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Penerbit PT Kalman MediaPustaka.
Jakarta